Selasa, 23 Desember 2014

Inilah Strategi Pokok Kebijakan TNI Tahun 2015


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Konsistensi TNI guna melanjutkan eksistensi NKRI serta mendukung jalannya  pembangunan merupakan langkah-langkah strategis dalam melanjutkan pembangunan berkelanjutan. Langkah strategis tersebut maka Panglima Jenderal TNI Moeldoko mengeluarkan Pokok-Pokok Kebijakan TNI Tahun 2015. Adapun isi dari Pokok-pokok Kebijakan TNI Tahun 2015, adalah sebagai berikut:

1. Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Intelijen TNI
  • Meningkatkan interoperabilitas pada aspek perencanaan kegiatan maupun operasi intelijen dengan tetap memperhatikan potensi ancaman dan kemampuan alutsista.
  • Meningkatkan kemampuan intelijen melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia intelijen TNI melalui pendidikan dan latihan guna meningkatkan kemampuan personel dan kualitas produk Intelijen yang dihasilkan.
  • Meningkatan kualitas Matsus intelijen melalui sinergi teknis (Interoperability) antar-matra dan Mabes TNI dan modernisasi teknologi yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.

 2. Membangun Interoperabilitas Satuan Operasi TNI dan Manajemen Operasi TNI
  • Mewujudkan kesiapan operasional satuan di seluruh jajaran TNI yang bertumpu kepada keterpaduan sumber daya manusia, alutsista dan nonalutsista TNI.
  • Peningkatan interoperabilitas TNI melalui keterpaduan pembangunan, pembinaan, penggunaan dan penggelaran kekuatan serta kemampuan TNI dalam aspek perencanaan, personel, logistik, operasi, dukungan, doktrin, strategi dan petunjuk-petunjuk sesuai stratifikasinya.
  • Menyiapkan kekuatan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI untuk menindak ancaman di daerah yang tidak dapat diatasi oleh kekuatan kewilayahan.
  • Melaksanakan operasi penegakan keamanan dalam rangka terwujudnya  keutuhan wilayah NKRI, keamanan nasional dan terwujudnya  pertahanan negara dan terciptanya stabilitas.
  • Meningkatkan kesiapsiagaan Satgultor TNI dalam penanggulangan teror yang dapat digunakan sewaktu-waktu dalam rangka menghadapi situasi yang tidak terkendali dari situasi politik dan atau aksi teroris.
  • Operasi kemampuan penangkalan terhadap setiap ancaman dan gangguan yang terjadi di sepanjang perbatasan wilayah darat, laut dan udara.
  • Memelihara dan meningkatkan kemampuan pengamanan di laut dan udara nasional, wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar, daerah konflik dan pasca konflik, obyek vital nasional yang bersifat strategis serta penegakan hukum di wilayah yurisdiksi nasional, termasuk kebijakan Poros Maritim.
  • Melaksanakan Latihan Gabungan TNI Tahun 2015.
  • Berperan serta dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dalam operasi perdamaian PBB dan atau organisasi internasional lainnya.
  • Menjamin keselamatan, keamanan dan kelancaran kegiatan VVIP serta fasilitas, instalasi dan keamanan wilayah selama kegiatan VVIP.
  • Mendukung tugas Polri dalam menanggulangi ancaman dan gangguan Kamtibmas sesuai dengan kebutuhan atau permintaan Polri.
  • Membantu Pemda dan BNPB dalam penanggulangan akibat bencana, pengungsian dan pemberian dukungan kemanusiaan dengan menggelar kekuatan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI dan tim SAR.
  • Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan guna menghasilkan sumber daya personel TNI yang memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan tugas dalam pengawakan organisasi TNI.
 3. Membangun Kompetensi Sumber Daya Manusia TNI
  • Meminimalisasi ego sektoral kematraan guna meningkatkan TNI yang solid, kuat, profesional, mencintai dan dicintai rakyat.
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan prajurit melalui pendidikan berbasis kompetensi dengan meningkatkan 10 komponen pendidikan, khususnya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan penataan kurikulum berbasis kompetensi dalam rangka mencapai standarisasi komponen pendidikan.
  • Melanjutkan penataan struktur satuan operasional TNI sesuai dengan kualifikasi dan spesialisasi yang dibutuhkan, melalui kebijakan zero growth dan right sizing dalam kerangka Renstra TNI dan MEF.
  •  Menyusun Rencana Strategis Kesejahteraan Prajurit TNI meliputi bidang perumahan, kesehatan, penghasilan dan pendidikan menuju terwujudnya prajurit TNI yang tangguh dan profesional serta terjamin kesejahteraannya.
  • Meningkatkan penegakan disiplin prajurit dan tertib administrasi.
  • Meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
  • Melanjutkan Reformasi Birokrasi TNI.

 4. Membangun Interoperabilitas Logistik TNI
  • Meningkatkan kesiapan Alutsista dan materiil khusus TNI yang sinergi antar-angkatan dengan memberdayakan industri pertahanan nasional.
  • Menyusun Rencana Strategis Pemeliharaan Perawatan dan Perbaikan Alutsista TNI guna tercapai kondisi alutsista siap operasi setiap saat yang didukung dengan sistem pemeliharaan perawatan dan perbaikan alutsista TNI dengan baik.
  • Optimalisasi Dewan Kebijakan Penentu dalam pengadaan alutsista dan non-alutsista berdasarkan user oriented dan operational requirement.
 5. Meningkatkan Peran Teritorial TNI
  • Melaksanakan pembinaan teritorial terpadu di daerah perbatasan, pulau terdepan, terpencil dan daerah rawan konflik melalui bhakti TNI, pembinaan ketahanan wilayah maupun komunikasi sosial secara terpadu baik sasaran fisik maupun nonfisik yang melibatkan TNI AD, TNI AL dan TNI AU, kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian dan pemerintah daerah serta lapisan masyarakat.

 6. Optimalisasi Tugas Perbantuan
  • Kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam.
  • Kesiapsiagaan perbantuan Kamtibmas.
  • Kesiapsiagaan perbantuan kepada pemerintah daerah.
  • Meningkatkan bantuan percepatan pembangunan di daerah.
 7. Membangun Sinergitas TNI dengan Lembaga Pemerintah dan Non-Pemerintah

Pokok-pokok kebijakan TNI untuk tahun 2015, di atas, dikeluarkan Panglima Jenderal TNI Moeldoko, sekaligus menginsinergikan dengan para kementerian serta lembaga terkait untuk mendukung jalannya  pembangunan. Pokok-pokok kebijakan tersebut merupakan Rapim TNI Tahun 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur yang diselenggarakan hari Selasa tanggal 23 Desember 2014.

Berbagi pokok kebijakan TNI untuk tahun 2015, yang dikeluarkan Panglima Jenderal TNI Moeldoko dan sekaligus menginsinergikan dengan para kementerian dan lembaga terkait guna mendukung jalannya  pembangunan dinilai positif dan merupakan langkah-langkah strategis dalam eksistensi pembangunan berkelanjutan. Pokok kebijakan TNI tersebut, mencakup segala aspek dari kehidupan bernegara agar negara ini tetap maju dan kemandirian sehingga negara kita menjadi perhitungan dihadapan negara-negara lain.

Pokok kebijakan TNI Tahun 2015, terkait Membangun Kompetensi Sumber Daya Manusia TNI, yang dalam substansinya mencintai dan dicintai rakyat, pada kenyataanya prilaku TNI belum mencerminkan keramahtamahan tidak seperti TNI yang terdahulu, almarhum Bapak saya. Prajurit sekarang jika bergaul secara parsial dan tidak bermasyarakat sehingga terkesan sombong dan antagonis. Sebagian masyarakat sipil menilai apakah doktrin TNI saat ini memang begitu atau seberapa besar budi pekerti mereka terhadap dasar militernya pada saat penggelebengan di barak. Dengan demikian, apakah perlu dievaluasi kembali kurikulum Dasmilnya?

Cerminan yang diharapkan masyarakat sipil adalah mari kita bersosial dengan semua lapisan dengan menyebarkan senyum dan keramahtamahan sehingga TNI disegani masyarakat kita. Dengan demikian, masyarakat akan membantu saling bahu membahu untuk mengamankan NKRI ini. Bravo TNI!

Sumber :
sindonews.com

Senin, 22 Desember 2014

Kaum Yahudi yang Bercerai-Berai Akhirnya Berkumpul di Israel


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Umat Islam yang beriman berkeyakinan sesuai dengan ajaran yang telah diterapkan dalam Al-Quran bahwa di akhir zaman sebelum kedatangan Isa Al-Masih, orang orang Yahudi yang telah terusir, bercerai-berai dan berhijrah ke seluruh pelosok dunia akan berkumpul kembali ketempat asal mereka di Palestina. Inilah yang sekarang kita saksikan bahwa seluruh orang-orang Yahudi berkumpul dan bercampur-baur setelah mereka bercerai berai sesuai dengan firman Allah

“Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil “Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur” (Q.S. Al Israa’, 104) “Dan Apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang kedua (Kami datangkan orang orang lain) untuk menyuramkan muka muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabi-habisnya apa saja yang mereka kuasai” ( Q.S. Al Isra’ 7)

Ahli sejarah beranggapan bahwa dari sepuluh kabilah yahudi yang bercerai-berai, mereka telah berhijrah keseluruh pelosok dunia, diantaranya ke Asia, Afrika, Rusia, dan negara negara Arab. Ada lagi diantara mereka yang menetap di Afrika sampai sekarang ini yaitu kabilah Flasha di Ethiopia dan kabilah Yambah di Zimbabwe dan Afrika Selatan, dan yang lainnya ada yang berhijrah ke Jazirah Arabia seperti ke Bahrain, Khaibar, Madinah, dan Yemen, juga ada lagi yang berhijrah ke Asia seperti ke Iran, Cina, Jepang,dan Burma, dan sebagian ada yang berhijrah ke Rusia dan Eropa.

Janji Allah untuk mengembalikan Bani Israel ke Yerusalem (Baitul Maqdis) berlangsung dua kali.

Pertama, yaitu pada masa Nabi Musa AS. Dengan izin Allah, Nabi Musa menuntun Bani Israel untuk keluar dari Mesir, membebaskan Bani Israel dari cengkeraman Fir’aun. Tapi setelah di Baitul Maqdis, mereka melakukan kedurhakaan lagi. Karena kedurhakaannya itu, maka Bani Israel diazab Allah. Allah mengirimkan Raja Babilonia, yaitu Nebukadnezar untuk menaklukkan Yerusalem. Sehingga, sebagian orang Yahudi/Israel dibunuh dengan pedang dan sebagian lainnya dibawa sebagai budak ke Babilonia.

Kedua, mengumpulnya Bani Israel untuk yang kedua kali (janji akhir) terjadi mulai tahun 1948, yaitu sejak kaum Yahudi memproklamasikan berdirinya negara Israel. Dari sinilah eksodus besar-besaran keturunan Yahudi/Israel dari Amerika, Eropa, dan Uni Sovyet untuk kembali ke Baitul Maqdis. Syarat untuk dapat diterima menjadi warga negara Israel adalah harus bisa menunjukkan 4 keturunanannya ke atas dari garis ibu adalah Yahudi murni.

Dalam undang-undang Kembali ke Israel (5710 tahun 1950) disebutkan: “Dianggap sebagai Yahudi adalah seorang individu yang dilahirkan dari seorang ibu Yahudi.” Jadi yang menetap di negara Israel saat ini adalah keturunan Yahudi Murni. Saat ini proses kembalinya orang-orang Yahudi ke negara Israel sedang berlangsung terus. Hal ini menunjukkan sudah dekatnya azab Allah kepada Bani Israel, yang berarti Armageddon sudah diambang pintu. Sebuah takdir bagi kehancuran Ghetto Yahudi Israel yang tidak bisa dihindari.

Sekarang kita bisa melihat sendiri bahwa semua orang Yahudi yang telah berhijrah, bercerai berai, dan hilang, mereka datang kembali dari seluruh dunia, berkumpul di satu tempat dan membentuk satu negara Israel. Perkumpulan dan kembalinya Ashbat Yahudi ke tanah Palestine merupakan suatu hikmah dan hal yang sangat penting demi untuk membuktikan ketepatan janji Allah bagi hambanya yang soleh dan beriman bahwa mereka akan mendapat kemenangan yang gemilang di masa mendatang Insya Allah. Karena jika orang-orang Yahudi tidak kembali berkumpul dan bercampur-baur di satu tempat, maka bagaimana mereka akan dibinasakan sehabis-habisnya dengan apa yang mereka kuasai.

Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga bersembunyilah orang-orang Yahudi dibelakang batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, “Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi dibelakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia!” Kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber:
Daulah Islam
http://ekapka.blogspot.com/

Rabu, 26 November 2014

BBM Bersubsidi Naik Kita Tetap Bersyukur, Bro!


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Keputusan Presiden Jokowi menaikkan BBM bersubsidi, tentunya menimbulkan kekecewaan dari semua elemen masyarakat. Kenaikan BBM tersebut, sangat dirasakan khususnya bagi rakyat miskin dalam hidupanya. Berbagai bentuk keluhan atau kekecewaan kenaikan BBM itu dalam bentuk demo yang intinya tolak kenaikan BBM. Selain BBM naik, kemungkinan akan diikuti lainnya, seperti listrik dan gas elpiji. Waduh !

Dengan keputusan Presiden Jokowi menaikkan BBM bersubsidi, kita sebagai orang beriman tetap bersyukur. Karena dengan bersyukur tidak mengenal susah maupun senang dan tidak mengenal kondisi apapun. Dengan bersyukur hati tetap tenang dan tidak resah dalam keadaa apa pun. kita harus bisa bersyukur dalam hidup ini. Bersyukur tidak hanya sesuatu yang wajib dilakukan oleh kita yang memiliki iman, tetapi bersyukur adalah juga alat pembuka rejeki dan nikmat yang lebih banyak lagi.

Syukur dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita kehidupan ini membantu kita menikmati dan menerima kesuksesan hidup yang selama ini kita cari. Dengan rasa syukur yang kita rasakan akan kehidupan kita, kesuksesan itu pada esensinya sudah tidak perlu lagi kita cari, ia sudah ada di sini, di hidup Anda saat ini pula.

Kita sering pula mendengar orang yang mengatakan, "Aku selalu bersyukur, kok, tapi nyatanya hidupku hanya begini-begini saja"? kalimat ini umumnya sering kita dengar. Kalimat ini membuktikan berarti Anda Belum Bersyukur.  Bersyukur bukanlah sekedar kata-kata. Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa. 

Beberapa Bentuk Sifat Tidak Bersyukur 
1. Mengeluh
Setiap jenis keluhan entah itu yang diutarakan dengan bercanda, apalagi yang serius, adalah ciri tipisnya atau bahkan tidak adanya rasa syukur. Dan ini tidak hanya meliputi keluhan terhadap kondisi personal, diri dan badan kita sendiri, tetapi juga keluhan terhadap kondisi lingkungan, masyarakat dan negara.

Misalnya: mengeluh tentang harga barang yang makin mahal, mengeluh tentang penghasilan yang kecil, mengeluh tentang negara yang makin kacau, tentang resesi ekonomi, tentang bencana, tentang apapun, di sekitar kita. Pokoknya semua jenis keluhan. Keluhan berbahaya karena membuat orang lupa atau buta akan kondisi sebaliknya, dan kalau diulang berkali-kali akan merasuk ke dalam jiwa dan menjadi sesuatu yang kita percayai.

2. Mengecil-ngecilkan Nikmat yang telah diberikan Tuhan
Bentuk mengecilkan nikmat yang telah diberikan Tuhan YME, Misalnya, kalimat-kalimat macam ini: Ah, gajiku sih kecil... Ah, biasa saja... Rumahku kan gubug ini, lain dengan rumahmu... Ayo kita makan seadanya saja ya... dsb.

Kalimat ini, ucapan bagian dari budaya kita, untuk merendah, tidak sombong, tetapi yang jadi masalah adalah kalau omongan ini terlalu sering kita ucapkan sehingga kita tidak lagi bisa membedakan antara hanya sekedar basa-basi dengan yang sebenarnya kita rasakan. Padahal sebenarnya, tidak ada suatupun di dunia ini yang merupakan sesuatu yang kecil. Uang 5 perakpun seandainya tidak diberikan-NYA, Anda tidak akan bisa memilikinya.

 3. Kikir
Sifat kikir adalah juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya, sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapat lagi, sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri.

Cara berpikir kikir sungguh berbahaya, lebih berbahaya dari suka mengeluh, karena di belakangnya tersimpan rasa tidak adanya terima kasih pada Tuhan, serta rasa tidak percaya akan pertolongan dan kekuasaan Tuhan, dan ini dalam bahasa agama, ekstrim-nya, bisa dikategorikan kufur dan kafir.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai ...orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan yang menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka...
~ Qur'an: Surat An-Nisa': 36-37 ~

4. Menginginkan apa yang menjadi milik orang lain
Ada orang yang kerjanya lapar mata terus. Tidak pernah puas. Apapun yang dimiliki orang lain, ingin dia miliki juga, bahkan dengan penuh rasa persaingan. Dia tidak bisa melihat orang lain maju tanpa sekilas perasaan iri atau dengki menyelimuti.

Bagaimana Bersyukur Secara Konkret
1. Coba membiasakan diri mencatat, setiap hari, semua hal baik yang terjadi pada kita hari itu. (Keep a gratitude journal), Pagi dan sore kalau bisa. Kalau tidak, ya, cukup sekali saja, mungkin menjelang tidur. Di sebuah buku khusus, tulis setiap harinya, paling sedikit 50 hal yang bisa Anda syukuri hari itu.

Banyak yang menyarankan, untuk pertama kali melakukan ini, paling sedikit menulis 100 hal yang kita syukuri. Besar dan kecil. Semuanya. Ini memaksa kita, pikiran sadar dan bawah sadar kita untuk melihat bahwa ternyata dalam hidup kita ini TELAH ada begitu banyak yang patut kita hargai dan ucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan karenanya.

Sesudah itu secara rutin tetap dilakukan walau jumlah yang dituliskan tidak sebanyak yang pertama. Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?. Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu. Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu. Anda masih bisa ke 'belakang' dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?  Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa melakukannya.

Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang mendinginkan negeri kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun. Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat. Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi. Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri. Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat. karena nasib Anda labih baik dari jutaan manusia lainnya di dunia.
  
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya (karena banyaknya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.
~ Qur'an: Surat An Nahl: 18 ~

2. Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat dan kepercayaan, coba baca ulang "jurnal syukur" Anda tersebut, dan lihat betapa banyak yang TUHAN TELAH berikan kepada Anda.

3. Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa orang yang Anda tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda. Cari, temui, amati kehidupan mereka. Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit). Ini "memaksa" kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan bahwa nikmat Tuhan itu tidak akan habis meski kita membaginya dengan orang lain.

4.  Istilah kalimat "UNTUNG" yaitu, bila seseorang tertimpa musibah, orang itu selalu mencari baiknya dan mengatakan, "Untung ya ....." (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya dari musibah tadi). Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, "Untung tidak sampai meninggal." "Atau untung punya uang untuk berobat." Atau "Untung tidak perlu sampai dirawat." Istilah lain yaitu "the silver lining of the dark grey clouds" atau mencari elemen positif dari segala sesuatu yang di luarnya nampak negatif.

5. Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah dengan selalu menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua pertanyaan yang menanyakan kabar Anda, entah itu tentang kondisi kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb. Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut, "Alhamdulillah" Apapun itu berita baiknya, walau sekecil apa. Jangan katakan dengan lesu dan lemas, "Ya, beginilah nasib saya Mas" atau jawaban lain yang senada.

6. Sering-sering mengadakan acara "syukuran" juga merupakan langkah menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur ini. (Yes, make every day a thanks-giving day). Bisa berupa mentraktir makan sobat karib (berdua saja bila memang dana terbatas) sebagai rasa syukur dia telah mendukung kita selama ini. Bisa lebih besar dengan mengundang tetangga makan-makan di rumah. Bisa dengan mengirim makanan ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan di bawah jembatan, ke mana saja. 

Dampak syukur Bagi Kesehatan

Ada 10 (sepuluh) dampak syukur bagi kesehatan yang kita rasakan di kehidupan ini :
1. Menjaga kesehatan mental remaja
Remaja yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang kurang bersyukur.

"Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California State University.

2. Meningkatkan kesejahteraan
Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang. Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.

3. Nilai akademis yang lebih baik
Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of Happiness Studies. Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu. "Lagipula jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.

4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial yang positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau memberikan dukungan emosional pada orang lain.

5. Tidur lebih nyenyak
Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being. Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu 15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih lama.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan
Sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat. Sama halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.

7. Menjaga kesehatan jantung
Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner.

8. Memperkuat moral tim
Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja timnya.

9. Sistem kekebalan yang lebih sehat
Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat. Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.

10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah
WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.

Kalimat syukur juga diungkapkan oleh Negarawan Romawi yang hebat Marcus Tullius Cicero pernah berkata, “Tindakan bersyukur adalah sumber kebajikan.” Tindakan bersyukur bukan hanya sumber kebajikan, tetapi juga sumber semua kebaikan hidup. Bersyukur membawa kasih, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Di mana pun Anda menemukan orang-orang yang benar-benar berhasil, Anda menemukan tindakan bersyukur dalam jumlah besar. Tindakan bersyukur menciptakan medan tarik-menarik yang lebih kuat daripada yang lainnya, kekuatan daya tariknya begitu kuat sehingga tidak dapat menahan datangnya visi Anda kepada Anda.

Apabila direnungkan secara mendalam, ternyata memang banyak nikmat Allah yang telah kita terima dan gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah berfirman, ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

Marilah kita menjadi hamba yang pandai bersyukur kepada Allah SWT dalam kondisi apa pun dalam detik, menit, jam dan sebagainya. Amin

sumber :

http://www.suksestotal.com
http://www.apakabardunia.com
http://www.akuinginsukses.com
https://id-id.facebook.com/notes