Rabu, 26 November 2014

BBM Bersubsidi Naik Kita Tetap Bersyukur, Bro!


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Keputusan Presiden Jokowi menaikkan BBM bersubsidi, tentunya menimbulkan kekecewaan dari semua elemen masyarakat. Kenaikan BBM tersebut, sangat dirasakan khususnya bagi rakyat miskin dalam hidupanya. Berbagai bentuk keluhan atau kekecewaan kenaikan BBM itu dalam bentuk demo yang intinya tolak kenaikan BBM. Selain BBM naik, kemungkinan akan diikuti lainnya, seperti listrik dan gas elpiji. Waduh !

Dengan keputusan Presiden Jokowi menaikkan BBM bersubsidi, kita sebagai orang beriman tetap bersyukur. Karena dengan bersyukur tidak mengenal susah maupun senang dan tidak mengenal kondisi apapun. Dengan bersyukur hati tetap tenang dan tidak resah dalam keadaa apa pun. kita harus bisa bersyukur dalam hidup ini. Bersyukur tidak hanya sesuatu yang wajib dilakukan oleh kita yang memiliki iman, tetapi bersyukur adalah juga alat pembuka rejeki dan nikmat yang lebih banyak lagi.

Syukur dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita kehidupan ini membantu kita menikmati dan menerima kesuksesan hidup yang selama ini kita cari. Dengan rasa syukur yang kita rasakan akan kehidupan kita, kesuksesan itu pada esensinya sudah tidak perlu lagi kita cari, ia sudah ada di sini, di hidup Anda saat ini pula.

Kita sering pula mendengar orang yang mengatakan, "Aku selalu bersyukur, kok, tapi nyatanya hidupku hanya begini-begini saja"? kalimat ini umumnya sering kita dengar. Kalimat ini membuktikan berarti Anda Belum Bersyukur.  Bersyukur bukanlah sekedar kata-kata. Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa. 

Beberapa Bentuk Sifat Tidak Bersyukur 
1. Mengeluh
Setiap jenis keluhan entah itu yang diutarakan dengan bercanda, apalagi yang serius, adalah ciri tipisnya atau bahkan tidak adanya rasa syukur. Dan ini tidak hanya meliputi keluhan terhadap kondisi personal, diri dan badan kita sendiri, tetapi juga keluhan terhadap kondisi lingkungan, masyarakat dan negara.

Misalnya: mengeluh tentang harga barang yang makin mahal, mengeluh tentang penghasilan yang kecil, mengeluh tentang negara yang makin kacau, tentang resesi ekonomi, tentang bencana, tentang apapun, di sekitar kita. Pokoknya semua jenis keluhan. Keluhan berbahaya karena membuat orang lupa atau buta akan kondisi sebaliknya, dan kalau diulang berkali-kali akan merasuk ke dalam jiwa dan menjadi sesuatu yang kita percayai.

2. Mengecil-ngecilkan Nikmat yang telah diberikan Tuhan
Bentuk mengecilkan nikmat yang telah diberikan Tuhan YME, Misalnya, kalimat-kalimat macam ini: Ah, gajiku sih kecil... Ah, biasa saja... Rumahku kan gubug ini, lain dengan rumahmu... Ayo kita makan seadanya saja ya... dsb.

Kalimat ini, ucapan bagian dari budaya kita, untuk merendah, tidak sombong, tetapi yang jadi masalah adalah kalau omongan ini terlalu sering kita ucapkan sehingga kita tidak lagi bisa membedakan antara hanya sekedar basa-basi dengan yang sebenarnya kita rasakan. Padahal sebenarnya, tidak ada suatupun di dunia ini yang merupakan sesuatu yang kecil. Uang 5 perakpun seandainya tidak diberikan-NYA, Anda tidak akan bisa memilikinya.

 3. Kikir
Sifat kikir adalah juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya, sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapat lagi, sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri.

Cara berpikir kikir sungguh berbahaya, lebih berbahaya dari suka mengeluh, karena di belakangnya tersimpan rasa tidak adanya terima kasih pada Tuhan, serta rasa tidak percaya akan pertolongan dan kekuasaan Tuhan, dan ini dalam bahasa agama, ekstrim-nya, bisa dikategorikan kufur dan kafir.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai ...orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan yang menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka...
~ Qur'an: Surat An-Nisa': 36-37 ~

4. Menginginkan apa yang menjadi milik orang lain
Ada orang yang kerjanya lapar mata terus. Tidak pernah puas. Apapun yang dimiliki orang lain, ingin dia miliki juga, bahkan dengan penuh rasa persaingan. Dia tidak bisa melihat orang lain maju tanpa sekilas perasaan iri atau dengki menyelimuti.

Bagaimana Bersyukur Secara Konkret
1. Coba membiasakan diri mencatat, setiap hari, semua hal baik yang terjadi pada kita hari itu. (Keep a gratitude journal), Pagi dan sore kalau bisa. Kalau tidak, ya, cukup sekali saja, mungkin menjelang tidur. Di sebuah buku khusus, tulis setiap harinya, paling sedikit 50 hal yang bisa Anda syukuri hari itu.

Banyak yang menyarankan, untuk pertama kali melakukan ini, paling sedikit menulis 100 hal yang kita syukuri. Besar dan kecil. Semuanya. Ini memaksa kita, pikiran sadar dan bawah sadar kita untuk melihat bahwa ternyata dalam hidup kita ini TELAH ada begitu banyak yang patut kita hargai dan ucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan karenanya.

Sesudah itu secara rutin tetap dilakukan walau jumlah yang dituliskan tidak sebanyak yang pertama. Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?. Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu. Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu. Anda masih bisa ke 'belakang' dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?  Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa melakukannya.

Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang mendinginkan negeri kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun. Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat. Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi. Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri. Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat. karena nasib Anda labih baik dari jutaan manusia lainnya di dunia.
  
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya (karena banyaknya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.
~ Qur'an: Surat An Nahl: 18 ~

2. Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat dan kepercayaan, coba baca ulang "jurnal syukur" Anda tersebut, dan lihat betapa banyak yang TUHAN TELAH berikan kepada Anda.

3. Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa orang yang Anda tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda. Cari, temui, amati kehidupan mereka. Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit). Ini "memaksa" kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan bahwa nikmat Tuhan itu tidak akan habis meski kita membaginya dengan orang lain.

4.  Istilah kalimat "UNTUNG" yaitu, bila seseorang tertimpa musibah, orang itu selalu mencari baiknya dan mengatakan, "Untung ya ....." (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya dari musibah tadi). Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, "Untung tidak sampai meninggal." "Atau untung punya uang untuk berobat." Atau "Untung tidak perlu sampai dirawat." Istilah lain yaitu "the silver lining of the dark grey clouds" atau mencari elemen positif dari segala sesuatu yang di luarnya nampak negatif.

5. Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah dengan selalu menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua pertanyaan yang menanyakan kabar Anda, entah itu tentang kondisi kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb. Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut, "Alhamdulillah" Apapun itu berita baiknya, walau sekecil apa. Jangan katakan dengan lesu dan lemas, "Ya, beginilah nasib saya Mas" atau jawaban lain yang senada.

6. Sering-sering mengadakan acara "syukuran" juga merupakan langkah menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur ini. (Yes, make every day a thanks-giving day). Bisa berupa mentraktir makan sobat karib (berdua saja bila memang dana terbatas) sebagai rasa syukur dia telah mendukung kita selama ini. Bisa lebih besar dengan mengundang tetangga makan-makan di rumah. Bisa dengan mengirim makanan ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan di bawah jembatan, ke mana saja. 

Dampak syukur Bagi Kesehatan

Ada 10 (sepuluh) dampak syukur bagi kesehatan yang kita rasakan di kehidupan ini :
1. Menjaga kesehatan mental remaja
Remaja yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang kurang bersyukur.

"Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California State University.

2. Meningkatkan kesejahteraan
Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang. Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.

3. Nilai akademis yang lebih baik
Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of Happiness Studies. Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu. "Lagipula jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.

4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial yang positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau memberikan dukungan emosional pada orang lain.

5. Tidur lebih nyenyak
Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being. Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu 15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih lama.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan
Sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat. Sama halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.

7. Menjaga kesehatan jantung
Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner.

8. Memperkuat moral tim
Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja timnya.

9. Sistem kekebalan yang lebih sehat
Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat. Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.

10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah
WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.

Kalimat syukur juga diungkapkan oleh Negarawan Romawi yang hebat Marcus Tullius Cicero pernah berkata, “Tindakan bersyukur adalah sumber kebajikan.” Tindakan bersyukur bukan hanya sumber kebajikan, tetapi juga sumber semua kebaikan hidup. Bersyukur membawa kasih, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Di mana pun Anda menemukan orang-orang yang benar-benar berhasil, Anda menemukan tindakan bersyukur dalam jumlah besar. Tindakan bersyukur menciptakan medan tarik-menarik yang lebih kuat daripada yang lainnya, kekuatan daya tariknya begitu kuat sehingga tidak dapat menahan datangnya visi Anda kepada Anda.

Apabila direnungkan secara mendalam, ternyata memang banyak nikmat Allah yang telah kita terima dan gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah berfirman, ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

Marilah kita menjadi hamba yang pandai bersyukur kepada Allah SWT dalam kondisi apa pun dalam detik, menit, jam dan sebagainya. Amin

sumber :

http://www.suksestotal.com
http://www.apakabardunia.com
http://www.akuinginsukses.com
https://id-id.facebook.com/notes



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar