Memasuki
tahun 2014, perekonomian Indonesia diproyeksikan lebih baik dibandingkan 2013
sehingga memiliki dampak positif bagi pertumbuhan Indonesia. Kita cukup gembira
perekonomian Indonesia meningkat dan mengalami kekuatan dibandingkan tahun
2013. Adapun kekuatan ekonomi tahun 2014 itu bersumberkan konsumsi rumah tangga, pesta demokrasi, faktor demografi dan faktor kebijakan pemerintah yang strategis.
Proyeksi
ekonomi tahun 2014 itu telah mendapat tanggapan positif dari
berbagai kalangan praktisi ekonomi. Salah satu tanggapan dari Gubernur
Bank Indonesia, Agus Martowardojo yang
dikutip Metrotvnews.com,
menyatakan “Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diproyeksikan mencapai
6 persen, lebih agresif dibandingkan tahun 2013 yang diperkirakan hanya
mencapai 5,5-5,8 persen. Pemilihan Umum tahun 2014 juga turut mendorong
pertumbuhan ekonomi tersebut”.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014, menurut Economist DBS Group Research Tieying Ma yang dimuat situs Investor Daily, Mengatakan “Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 sebesar 5,8% merupakan cukup baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara negara Eropa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi permintaan terhadap produk atau barang-barang, sementara negara-negara di Eropa masih berurusan dengan krisis utang sehingga sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kondusif”.
“Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan
Indonesia masih lambat. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2014, diprediksikan sekitar 5,3 persen. Sejumlah usaha telah
dilakukan pemerintah. Beberapa kebijakan telah dikeluarkan untuk menghadapi
situasi ekonomi yang terus berubah, seperti melepas nilai tukar dan menaikkan
suku bunga untuk mengurangi tekanan pada neraca transaksi berjalan. Perubahan
kebijakan seperti pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan
langkah yang sangat penting. Ini dilakukan untuk melindungi Indonesia dari
berbagai resiko fiskal jangka pendek, sekaligus menyediakan dana untuk
investasi jangka panjang di bidang infrastruktur dan sosial”, menurut Kepala
Perwakilan Bank Dunia Indonesia Rodrigo Chaves pada peluncuran laporan triwulan
perekonomian Indonesia (IEQ), yang
dimuat di situs Republika.CO. ID.
“Meskipun belakangan ekonomi Indonesia
melambat, pertumbuhan Indonesia masih cukup tinggi. Pertumbuhan Indonesia nomor
tiga setelah Cina dan India. Indonesia juga termasuk negara paling stabil
pertumbuhannya. Rata-rata Indonesia tumbuh 5,8-6 persen. Jika kondisi terburuk
terjadi, Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 5,5 persen. Jaraknya dengan
pertumbuhan normal tidak sejauh perlambatan ekonomi di negara lain seperti Cina
dan India”. Hal itu menurut, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Kementerian
Keuangan, Luky Alfirman di situs
Republika.CO. ID, (4/10/13).
Pengamat
ekonomi Hendri Saparini, saat rapat dengar pendapat umum dengan Badan Anggaran
(Banggar) DPR RI di Jakarta, situs (ANTARA News) menyatakan, “Memprediksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sebesar enam persen, hampir sama dengan
pemerintah yang telah merevisi ke bawah asumsi pertumbuhan ekonomi dari 6,4
persen menjadi 5,9--6,1 persen. Pertumbuhan
ekonomi 2014 tidak akan jauh dari pertumbuhan ekonomi 2013, sekitar enam
persen. Namun demikian, menurut Hendri, kondisi eksternal masih akan
berpengaruh terhadap perekonomian di Tanah Air pada 2014 namun diperkirakan
akan relatif lebih baik dibandingkan kondisi ekonomi 2013”.
Kekuatan Ekonomi Indonesia Memasuki Tahun 2014
Pertumbuhan perekonomian
Indonesia tahun 2014, memberikan kekuatan ekonomi fundamental yang memberikan
opini positif terhadap perekonomian Indonesia memasuki tahun 2014. Kekuatan ekonomi
fundamental tersebut menurut Ekonom
Universitas New York Nouriel Roubini yang dimuat di situs beritadaerah.com.
Menyatakan, "Ada 10
kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang membuat harapan besar bagi
Indonesia akan mengalami ekonomi yang lebih baik ditahun 2014 sebagai berikut :
- Kekuatan pertama adalah bahwa ekonomi Indonesia telah mencapai pertumbuhan rata-rata sebesar 6% untuk beberapa tahun terakhir ini.
- Kekuatan yang kedua, ekonomi Indonesia memiliki diversifikasi dalam perekonomian, Indonesia memiliki industri jenis manufaktur, jasa, pertanian, dan pertambangan.
- Populasi penduduk berusia muda yang terus bertumbuh dengan pertumbuhan yang tinggi merupakan kekuatan yang menopang Indonesia
- Kebijakan ekonomi Indonesia yang berorientasi pasar dan juga kebijakan makro ekonomi yang prudent baik di fiskal maupun moneter terbukti membuat Indonesia bertahan.
- Pertumbuhan ekonomi yang ditopang dengan penataan kebijakan yang bisa meningkatkan peringkat investasi akan bisa mendekat ke angka 7%
- Besarnya hutang Indonesia yang kecil bahkan hutang dalam negeri dibawah 30% dari GDP
- Hutang luar negri Indonesia dibawah 25% GDP yang tergolong kecil jika dibandingkan hutang negara maju seperti Amerika yang bisa diatas 100% GDP
- Indonesia memiliki kebijakan keterbukaan untuk perdagangan dan foreign direct investment yang memperbolehkan investor luar untuk masuk ke dalam negeri dengan jaminan kemanan.
- Indonesia memiliki permintaan dalam negeri yang besar dibandingkan ekspor karena jumlah penduduk yang besar merupakan sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang, hal ini berbeda dengan ekonomi Cina yang bertumpu pada kekuatan ekspor.
- Indonesia berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 48 persen menjadi 12 persen.
Dengan
tumbuhnya ekonomi tahun 2014, kita sebagai warga negara Indonesia cukup
sumirangah, karena masih memiliki kekuatan untuk mampu bertahan hidup.
Kebijakan peran pemerintah dengan berbagai implementasi untuk meningkatan
pertumbuhan ekonomi membuktikan mengalami kekuatan untuk keberlangsung hidup suatu
negara.
Berbagai masalah dalam bidang
ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata,
tetapi kita sebagai warga negara yang baik harus mendukung program pemerintah
dalam kebijakan ekonomi sekaligus ikut membantu dalam mengatasinya.
Banyak cara yang dapat diupayakan
dimulai dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal
tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk
itu, masyarakat semestinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu
supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik
dengan cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.
Sumber :
Metrotvnews.com
http://beritadaerah.com
www.AntaraNews.com
www.Republika.CO. ID.
www.Investor Daily.comwww.Republika.CO. ID.
Eggay
(Mahasiswa Magister Administrasi Publik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar