Kamis, 05 Desember 2013

Memasuki Tahun 2014, Perekonomian Indonesia Tumbuh Lebih baik



Memasuki tahun 2014, perekonomian Indonesia diproyeksikan lebih baik dibandingkan 2013 sehingga memiliki dampak positif bagi pertumbuhan Indonesia. Kita cukup gembira perekonomian Indonesia meningkat dan mengalami kekuatan dibandingkan tahun 2013. Adapun kekuatan ekonomi tahun 2014 itu bersumberkan konsumsi rumah tangga, pesta demokrasi, faktor demografi dan faktor kebijakan pemerintah yang strategis.

Proyeksi ekonomi tahun 2014 itu telah mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan praktisi ekonomi. Salah satu tanggapan dari Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo yang dikutip  Metrotvnews.com, menyatakan “Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diproyeksikan mencapai 6 persen, lebih agresif dibandingkan tahun 2013 yang diperkirakan hanya mencapai 5,5-5,8 persen. Pemilihan Umum tahun 2014 juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut”.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014, menurut Economist DBS Group Research Tieying Ma yang dimuat situs Investor Daily, Mengatakan “Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 sebesar 5,8% merupakan cukup baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara negara Eropa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi permintaan terhadap produk atau barang-barang, sementara negara-negara di Eropa masih berurusan dengan krisis utang sehingga sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kondusif”.

“Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan Indonesia masih lambat. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014, diprediksikan sekitar 5,3 persen. Sejumlah usaha telah dilakukan pemerintah. Beberapa kebijakan telah dikeluarkan untuk menghadapi situasi ekonomi yang terus berubah, seperti melepas nilai tukar dan menaikkan suku bunga untuk mengurangi tekanan pada neraca transaksi berjalan. Perubahan kebijakan seperti pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan langkah yang sangat penting. Ini dilakukan untuk melindungi Indonesia dari berbagai resiko fiskal jangka pendek, sekaligus menyediakan dana untuk investasi jangka panjang di bidang infrastruktur dan sosial”, menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia Rodrigo Chaves pada peluncuran laporan triwulan perekonomian Indonesia (IEQ),  yang dimuat di situs  Republika.CO. ID.

“Meskipun belakangan ekonomi Indonesia melambat, pertumbuhan Indonesia masih cukup tinggi. Pertumbuhan Indonesia nomor tiga setelah Cina dan India. Indonesia juga termasuk negara paling stabil pertumbuhannya. Rata-rata Indonesia tumbuh 5,8-6 persen. Jika kondisi terburuk terjadi, Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 5,5 persen. Jaraknya dengan pertumbuhan normal tidak sejauh perlambatan ekonomi di negara lain seperti Cina dan India”. Hal itu menurut, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Kementerian Keuangan, Luky Alfirman di situs  Republika.CO. ID, (4/10/13).

Pengamat ekonomi Hendri Saparini, saat rapat dengar pendapat umum dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, situs (ANTARA News) menyatakan, “Memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sebesar enam persen, hampir sama dengan pemerintah yang telah merevisi ke bawah asumsi pertumbuhan ekonomi dari 6,4 persen menjadi 5,9--6,1 persen. Pertumbuhan ekonomi 2014 tidak akan jauh dari pertumbuhan ekonomi 2013, sekitar enam persen. Namun demikian, menurut Hendri, kondisi eksternal masih akan berpengaruh terhadap perekonomian di Tanah Air pada 2014 namun diperkirakan akan relatif lebih baik dibandingkan kondisi ekonomi 2013”.

Kekuatan Ekonomi Indonesia Memasuki Tahun 2014
Pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2014, memberikan kekuatan ekonomi fundamental yang memberikan opini positif terhadap perekonomian Indonesia memasuki tahun 2014. Kekuatan ekonomi fundamental tersebut menurut Ekonom Universitas New York Nouriel Roubini yang dimuat di situs beritadaerah.com. Menyatakan, "Ada 10 kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang membuat harapan besar bagi Indonesia akan mengalami ekonomi yang lebih baik ditahun 2014 sebagai berikut :
  1. Kekuatan pertama adalah bahwa ekonomi Indonesia telah mencapai pertumbuhan rata-rata sebesar 6% untuk beberapa tahun terakhir ini.
  2. Kekuatan yang kedua, ekonomi Indonesia memiliki diversifikasi dalam perekonomian, Indonesia memiliki industri jenis manufaktur,  jasa, pertanian, dan pertambangan.
  3. Populasi penduduk berusia muda yang terus bertumbuh dengan pertumbuhan yang tinggi merupakan kekuatan yang menopang Indonesia
  4. Kebijakan ekonomi Indonesia yang berorientasi pasar dan juga kebijakan makro ekonomi yang prudent baik di fiskal maupun moneter terbukti membuat Indonesia bertahan.
  5. Pertumbuhan ekonomi yang ditopang dengan penataan kebijakan yang bisa meningkatkan peringkat investasi akan bisa mendekat ke angka 7%
  6. Besarnya hutang Indonesia yang kecil  bahkan hutang dalam negeri dibawah 30% dari GDP
  7. Hutang luar negri Indonesia dibawah 25% GDP yang tergolong kecil jika dibandingkan hutang negara maju seperti Amerika yang bisa diatas 100% GDP
  8. Indonesia memiliki kebijakan keterbukaan untuk perdagangan dan foreign direct investment yang memperbolehkan investor luar untuk masuk ke dalam negeri dengan jaminan kemanan.
  9. Indonesia memiliki permintaan dalam negeri yang besar dibandingkan ekspor karena jumlah penduduk yang besar merupakan sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang, hal ini berbeda dengan ekonomi Cina yang bertumpu pada kekuatan ekspor.
  10. Indonesia berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 48 persen menjadi 12 persen.

Dengan tumbuhnya ekonomi tahun 2014, kita sebagai warga negara Indonesia cukup sumirangah, karena masih memiliki kekuatan untuk mampu bertahan hidup. Kebijakan peran pemerintah dengan berbagai implementasi untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi membuktikan mengalami kekuatan untuk keberlangsung hidup suatu negara. 

Berbagai masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi kita sebagai warga negara yang baik harus mendukung program pemerintah dalam kebijakan ekonomi sekaligus ikut membantu dalam mengatasinya.

Banyak cara yang dapat diupayakan dimulai dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat semestinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.

Sumber :
Metrotvnews.com 
http://beritadaerah.com
www.AntaraNews.com
www.Republika.CO. ID. 
www.Investor Daily.com

Eggay (Mahasiswa Magister Administrasi Publik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar