Rabu, 26 November 2014

BBM Bersubsidi Naik Kita Tetap Bersyukur, Bro!


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Keputusan Presiden Jokowi menaikkan BBM bersubsidi, tentunya menimbulkan kekecewaan dari semua elemen masyarakat. Kenaikan BBM tersebut, sangat dirasakan khususnya bagi rakyat miskin dalam hidupanya. Berbagai bentuk keluhan atau kekecewaan kenaikan BBM itu dalam bentuk demo yang intinya tolak kenaikan BBM. Selain BBM naik, kemungkinan akan diikuti lainnya, seperti listrik dan gas elpiji. Waduh !

Dengan keputusan Presiden Jokowi menaikkan BBM bersubsidi, kita sebagai orang beriman tetap bersyukur. Karena dengan bersyukur tidak mengenal susah maupun senang dan tidak mengenal kondisi apapun. Dengan bersyukur hati tetap tenang dan tidak resah dalam keadaa apa pun. kita harus bisa bersyukur dalam hidup ini. Bersyukur tidak hanya sesuatu yang wajib dilakukan oleh kita yang memiliki iman, tetapi bersyukur adalah juga alat pembuka rejeki dan nikmat yang lebih banyak lagi.

Syukur dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita kehidupan ini membantu kita menikmati dan menerima kesuksesan hidup yang selama ini kita cari. Dengan rasa syukur yang kita rasakan akan kehidupan kita, kesuksesan itu pada esensinya sudah tidak perlu lagi kita cari, ia sudah ada di sini, di hidup Anda saat ini pula.

Kita sering pula mendengar orang yang mengatakan, "Aku selalu bersyukur, kok, tapi nyatanya hidupku hanya begini-begini saja"? kalimat ini umumnya sering kita dengar. Kalimat ini membuktikan berarti Anda Belum Bersyukur.  Bersyukur bukanlah sekedar kata-kata. Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa. 

Beberapa Bentuk Sifat Tidak Bersyukur 
1. Mengeluh
Setiap jenis keluhan entah itu yang diutarakan dengan bercanda, apalagi yang serius, adalah ciri tipisnya atau bahkan tidak adanya rasa syukur. Dan ini tidak hanya meliputi keluhan terhadap kondisi personal, diri dan badan kita sendiri, tetapi juga keluhan terhadap kondisi lingkungan, masyarakat dan negara.

Misalnya: mengeluh tentang harga barang yang makin mahal, mengeluh tentang penghasilan yang kecil, mengeluh tentang negara yang makin kacau, tentang resesi ekonomi, tentang bencana, tentang apapun, di sekitar kita. Pokoknya semua jenis keluhan. Keluhan berbahaya karena membuat orang lupa atau buta akan kondisi sebaliknya, dan kalau diulang berkali-kali akan merasuk ke dalam jiwa dan menjadi sesuatu yang kita percayai.

2. Mengecil-ngecilkan Nikmat yang telah diberikan Tuhan
Bentuk mengecilkan nikmat yang telah diberikan Tuhan YME, Misalnya, kalimat-kalimat macam ini: Ah, gajiku sih kecil... Ah, biasa saja... Rumahku kan gubug ini, lain dengan rumahmu... Ayo kita makan seadanya saja ya... dsb.

Kalimat ini, ucapan bagian dari budaya kita, untuk merendah, tidak sombong, tetapi yang jadi masalah adalah kalau omongan ini terlalu sering kita ucapkan sehingga kita tidak lagi bisa membedakan antara hanya sekedar basa-basi dengan yang sebenarnya kita rasakan. Padahal sebenarnya, tidak ada suatupun di dunia ini yang merupakan sesuatu yang kecil. Uang 5 perakpun seandainya tidak diberikan-NYA, Anda tidak akan bisa memilikinya.

 3. Kikir
Sifat kikir adalah juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya, sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapat lagi, sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri.

Cara berpikir kikir sungguh berbahaya, lebih berbahaya dari suka mengeluh, karena di belakangnya tersimpan rasa tidak adanya terima kasih pada Tuhan, serta rasa tidak percaya akan pertolongan dan kekuasaan Tuhan, dan ini dalam bahasa agama, ekstrim-nya, bisa dikategorikan kufur dan kafir.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai ...orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan yang menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka...
~ Qur'an: Surat An-Nisa': 36-37 ~

4. Menginginkan apa yang menjadi milik orang lain
Ada orang yang kerjanya lapar mata terus. Tidak pernah puas. Apapun yang dimiliki orang lain, ingin dia miliki juga, bahkan dengan penuh rasa persaingan. Dia tidak bisa melihat orang lain maju tanpa sekilas perasaan iri atau dengki menyelimuti.

Bagaimana Bersyukur Secara Konkret
1. Coba membiasakan diri mencatat, setiap hari, semua hal baik yang terjadi pada kita hari itu. (Keep a gratitude journal), Pagi dan sore kalau bisa. Kalau tidak, ya, cukup sekali saja, mungkin menjelang tidur. Di sebuah buku khusus, tulis setiap harinya, paling sedikit 50 hal yang bisa Anda syukuri hari itu.

Banyak yang menyarankan, untuk pertama kali melakukan ini, paling sedikit menulis 100 hal yang kita syukuri. Besar dan kecil. Semuanya. Ini memaksa kita, pikiran sadar dan bawah sadar kita untuk melihat bahwa ternyata dalam hidup kita ini TELAH ada begitu banyak yang patut kita hargai dan ucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan karenanya.

Sesudah itu secara rutin tetap dilakukan walau jumlah yang dituliskan tidak sebanyak yang pertama. Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?. Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu. Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu. Anda masih bisa ke 'belakang' dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?  Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa melakukannya.

Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang mendinginkan negeri kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun. Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat. Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi. Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri. Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat. karena nasib Anda labih baik dari jutaan manusia lainnya di dunia.
  
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya (karena banyaknya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.
~ Qur'an: Surat An Nahl: 18 ~

2. Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat dan kepercayaan, coba baca ulang "jurnal syukur" Anda tersebut, dan lihat betapa banyak yang TUHAN TELAH berikan kepada Anda.

3. Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa orang yang Anda tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda. Cari, temui, amati kehidupan mereka. Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit). Ini "memaksa" kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan bahwa nikmat Tuhan itu tidak akan habis meski kita membaginya dengan orang lain.

4.  Istilah kalimat "UNTUNG" yaitu, bila seseorang tertimpa musibah, orang itu selalu mencari baiknya dan mengatakan, "Untung ya ....." (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya dari musibah tadi). Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, "Untung tidak sampai meninggal." "Atau untung punya uang untuk berobat." Atau "Untung tidak perlu sampai dirawat." Istilah lain yaitu "the silver lining of the dark grey clouds" atau mencari elemen positif dari segala sesuatu yang di luarnya nampak negatif.

5. Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah dengan selalu menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua pertanyaan yang menanyakan kabar Anda, entah itu tentang kondisi kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb. Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut, "Alhamdulillah" Apapun itu berita baiknya, walau sekecil apa. Jangan katakan dengan lesu dan lemas, "Ya, beginilah nasib saya Mas" atau jawaban lain yang senada.

6. Sering-sering mengadakan acara "syukuran" juga merupakan langkah menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur ini. (Yes, make every day a thanks-giving day). Bisa berupa mentraktir makan sobat karib (berdua saja bila memang dana terbatas) sebagai rasa syukur dia telah mendukung kita selama ini. Bisa lebih besar dengan mengundang tetangga makan-makan di rumah. Bisa dengan mengirim makanan ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan di bawah jembatan, ke mana saja. 

Dampak syukur Bagi Kesehatan

Ada 10 (sepuluh) dampak syukur bagi kesehatan yang kita rasakan di kehidupan ini :
1. Menjaga kesehatan mental remaja
Remaja yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang kurang bersyukur.

"Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California State University.

2. Meningkatkan kesejahteraan
Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang. Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.

3. Nilai akademis yang lebih baik
Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of Happiness Studies. Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu. "Lagipula jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.

4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial yang positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau memberikan dukungan emosional pada orang lain.

5. Tidur lebih nyenyak
Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being. Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu 15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih lama.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan
Sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat. Sama halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.

7. Menjaga kesehatan jantung
Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner.

8. Memperkuat moral tim
Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja timnya.

9. Sistem kekebalan yang lebih sehat
Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat. Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.

10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah
WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.

Kalimat syukur juga diungkapkan oleh Negarawan Romawi yang hebat Marcus Tullius Cicero pernah berkata, “Tindakan bersyukur adalah sumber kebajikan.” Tindakan bersyukur bukan hanya sumber kebajikan, tetapi juga sumber semua kebaikan hidup. Bersyukur membawa kasih, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Di mana pun Anda menemukan orang-orang yang benar-benar berhasil, Anda menemukan tindakan bersyukur dalam jumlah besar. Tindakan bersyukur menciptakan medan tarik-menarik yang lebih kuat daripada yang lainnya, kekuatan daya tariknya begitu kuat sehingga tidak dapat menahan datangnya visi Anda kepada Anda.

Apabila direnungkan secara mendalam, ternyata memang banyak nikmat Allah yang telah kita terima dan gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah berfirman, ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

Marilah kita menjadi hamba yang pandai bersyukur kepada Allah SWT dalam kondisi apa pun dalam detik, menit, jam dan sebagainya. Amin

sumber :

http://www.suksestotal.com
http://www.apakabardunia.com
http://www.akuinginsukses.com
https://id-id.facebook.com/notes



































Senin, 24 November 2014

Prinsip Dasar Perbedaan Negara Maju dan Berkembang, Indonesia ?


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Untuk membedakan suatu negara dikatakan sebagai negara maju atau negara sedang berkembang dapat dilihat atas dasar keadaan kualitas kesejahteraan penduduknya. Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan penduduk. Atas dasar tingkat kesejahteraan penduduknya, maka negara di dunia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu negara maju (Developed countries) dan negara berkembang (developing countries).

Pengelompokkan negara-negara tersebut, mengalami perkembangan dari aspek sosial, ekonomi dan politik. Pada awalnya dikelompokan menjadi tiga bagian. Pertama (Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Selandia Baru. Kedua (negara-negara komunis: RRC dan Cuba). Ketiga (negara-negara Asia, kecuali Jepang dan Singapura), Afrika dan Amerika Latin). Pada akhir dasa warsa 80 an, Uni Sovyet bubar dan terpecah menjadi 15 negara terpisah, maka kategori ini terbagi menjadi negara maju atau negara “Utara” dan negara berkembang atau negara “Selatan”.

Pada umumnya negara-negara berkembang merupakan negara-negara yang baru merdeka setelah perang Dunia kedua. Meskipun negara-negara berkembang mengalami pertumbuhan cukup baik tetapi hanya sedikit yang dapat mengatasi kemiskinan pada sebagian besar penduduknya. Masalah ketimpangan ekonomi kesehatan dan pendidikan merupakan bagian dari kenyataan ketimpangan yang terjadi antara negara maju dan negara berkembang. Untuk mengetahui apakah suatu negara dapat dikategorikan maju atau berkembang, kita dapat melihat hasil pembangunan fisik negara yang bersangkutan.

Ukuran pembangunan tersebut lebih beragam, tidak hanya dilihat dari semakin meningkatnya pendapatan per orang. Di sini peningkatan pendapatan itu harus dipergunakan untuk meningkatkan kualitas diri, berupa peningkatan kesehatan, pendidikan, keterampilan, pemanfaatan media informasi untuk menambah wawasan, dan pengetahuan. Penduduk yang bekerja di sektor yang lebihmembutuhkan pendidikan dan keterampilan seperti industri dan jasa, persentasenya harus semakin tinggi. Ini berarti tingkat produktivitas per orang pun harus semakin meningkat dan pendapat pun semakin baik. Jadi makna pembangunan selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam pengertian seluas-luasnya. Artinya harus meliputi kesejahateraan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan.


Ciri-ciri Negara Maju

1. Pendapatan Per Kapita
Negara maju umumya memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor industri sehingga pendapatan perkapita penduduknya tinggi. Selain sektor industri, berkembang pula sektor perdagangan dan jasa. 

2. Segi Pendidikan
Negara maju pada umumnya memiliki tingkatan pendidikan yang sangat tinggi. Bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada juga telah maju dengan sangat pesat. Dengan kemajuan tersebut, negara maju sudah mampu mengolah sumber daya alam secara Optimal, misalnya sudah mampu menciptakan industri dari industri tingan sampai industri yang berat.
Berikut 5 gambaran mengenai tingkat pendidikan di negara negara maju di antaranya berikut ini :
  • Di Jepang, pemerintah telah melaksanakan wajib belajar untuk usia 6-15 tahun semenjak perang dunia 2 berakhir. Jadi, sektor pendidikan di jepang memang mendapat perhatian utama.
  • Di Inggris sudah tidak ada lagi buta huruf karena anak usia 5-16 tahun dikenakan wajib belajar tanpa dipungut biaya
  • Singapura merupakan negara yang paling tinggi angka bebas buta huruf di asia. Sekitar 83% penduduk usia di atas 15 tahun sudah dapat membaca dan menulis.
  • Wajib belajar juga dterapkan untuk usia 6-14 tahun di italia. Sebagian besar sekolah dikelola dan diawasi oleh pemerintah. Lulusan SMA yang tidak melanjutkan dapat masuk di sekolah kejuruhan dalam berbagai bidang agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
  • Australia sudah bebas buta huruf sebab pemerintah mengatur dengan Undang undang wajib belajar untuk usia 6 sampai 15 tahun. Sejak 1985, pendidikan di daerah terpencil sudah menggunakan teknologi modern, yaitu melalui radio dan televisi. Guru guru ditugaskan mendatangi mereka dengan pesawat (schools over the air)
3. Kualitas Penduduk
Kualitas atau mutu penduduk sangat menentukan maju mundurnya suatu negara. Kualitas penduduk dapat diukur melalui tingkat pendidikan, tingakt kesehatan, dan tingkat kesejahteraan (pendapatan per kapita). Apabila suatu negara memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka kualitas negara tersebut baik. tingkat keseharan yang baik berarti ada kaitannya dengan angka kematian bayi dan usia harapan hidup. DI negara maju, angka kematian bayi termasuk rendah (kurang dari 1%), sedangkan usia harapan hidupya umumnya tinggi yaitu diatas 75 tahun. Lalu tingkat kesejahteraan negara maju termasuk tinggi.

4. Lingkungan Fisik
Negara maju yang sangat luas wilayahnya antara lain meliputi negara Amerika serikat, kanadam dan australia. Wilayah negara tersebut didukung adanya lingkungan fisik yang sangat menguntungkan. Ditinjau dari kekayaan alam maka negara negara ini sangat kaya akan hasil tambang seperti biji besi, tembaga, dan lainya. Barang tambang ini merupakan bahan baku bagi perindustrianya.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa ciri negara maju adalah sebagai berikut :
  1. Tersedianya modal yang besar
  2. Tersedia banyak tenaga ahli
  3. Pendapatan per kapita tinggi
  4. Angka kematian bayi rendah
  5. Sebagian besar penduduk tinggal di perkotaan
  6. Perekonomian di dorong dari sektor industri dan jasa
  7. Tingkat pendidikan penduduknya tinggi
  8. Angka harapan hidup yang tinggi
Ciri-ciri Negara Berkembang
Apa yang dimaksud dengan negara berkembang ? Negara berkembang adalah negara yang masih mendasarkan tiang perekonomiannya pada sektor pertanian. Hasil pertanian yang dihasilkan kebanyakan berupa bahan mentah sehingga harganya masih relatif murah.Ciri ciri negara berkembang dapat dilihat dari beberapa faktor seperti ciri ciri negara maju, yaitu meliputi faktor ekonomi (pendapatan perkapita), pendidikan, penduduk, da lingkungan fisik suatu negara. Berikut adalah penjelasanya dan ciri cirinya


1. Segi Ekonomi (Pendapatan Perkapita)
Dilihat dari segi ekonomi, negara negara brkembang seperti indonesia, india, bangladesh, kenya, dan negara berkembang lainya, pertumbuhannya sangat lambat. Negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika latin sebagian besar penduduknya masih mengutamakan unsur pertanian sebagai tiang pereknomoiannya. Negara berkembang masih memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Umumnya, sumber daya alam yang ada belum dapat digali secara optimal karena kekurangan tenaga ahli dan modalnya kecil.

 2. Segi Pendidikan 
BIla dibandingkan dengan negara maju, pendidikan di negara berkembang masih tertinggal. Untuk mengetahui keadaan pendidikan di negara negara berkembang, berikut adalah uraiannya :

Pendidikan di beberapa negara berkembang di benua asia :
  • Berdasarkan statistik kesejahteraan rakyat tahun 2003 kemampuan membaca dan menulis penduduk indoesia sudah mencapai 90,94%.
  • Pendidikan di India dapat dilihat dari angka melek huruf pada tahun 2003 yang baru mencapai 56% yang meliputi penduduk yang tinggal di pedalaman. Upaya pemerintah india untuk mengatasi masalah tersbeut adalah dengan menyelenggarakan pendidikan secara gratis di negara negara bagian.

Pendidikan di beberapa negara berkembang di Benua Afrika :
  • Di kenya, setelah memperoleh kemerdekaan, kemajuan pendidikan disana meningkat drastis. Untuk sekolah dasar dan menengah biasaya ditanggung pemerintah. hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dalam sektro pendidikan.
  • Di ethiopia, pada tahun 2003 tingkat melek huruf baru mencapau 43%. BAru 10% anak usia sekolah yang telah bersekolah. demikian pula presentase untuk melanjutkan ke sekolah lanjutan yang masih sangat kecil
3. Kualitas Penduduk 
Kualitas penduduk di beberapa negara berkembang umumnya masih rendah. Baru beberapa negara yang mencapai di atas US $3000. Seperti Indonesia, Guatemala, dan El salvador. Contoh negara negara berkembang lainya seperti negara negara berkembang di benua afrika yang masih di bawah US $1000 yang meliputi kenya, nigeria, dan ethiopia.

4. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik sangat berpengaruh terhadap keadaan suatu negara. Apabila lingkungan fisik suatu negara sering dilanda banjir, gunung meletus, dan tsunami, maka tentu sangat merugikan sekali. Keadaa seperti itu sering melanda negara maju maupun negara berkembang.

Lingkungan fisik suatu negara juga berkaitan dengan letaknya di dunia. Negara yang terletak di wilayah tropis tentu memiliki lingkungan fisik yang jauh berbeda dengan di wilayah subtropis dan wilayah kutub. perbedaan tersebut bisa dalam hal sumber daya alam meupun sumber daya manusianya.

Berdasarkan Uraian di atas, Maka dapat disimpulkan beberapa ciri negara berkembang adalah sebagai berikut :
  1. Permodalan yang ditanamkan masih relatif kecil
  2. Tenaga ahli belum banyak tersedia
  3. Angka kematian bayi yang masih tinggi
  4. Pendapatan per kapita umumnya kecil
  5. Sebagian besar penduduk berempat tinggal di pelosok (desa)
  6. Angka harapan hidup rendah
  7. Perekonomian sebagian besar didorong dari sektor pertanian
  8. Tingkat pendidikan penduduknya masih relatif rendah

Sumber :
http://www.febrian.web.id/2014/08/ciri-ciri-negara-maju-dan-negara.html
http://www.artikelbagus.com

Perang Urat Saraf Untuk Mencapai kemenangan


Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Proses pemilihan seorang pemimpin pemilihan presiden di Indonesia maupun negara lain tak luput dari sesuatu proses politik yang melahirkan dinamika politik yang terus berkembang mulai dari proses kampanye, debat dan lainnya. Misalnya dalam proses kampanye dan debat tersebut masing masing calon kandidat tak luput dari perang visi misi melalui pola argumentasi yang di lontarkan, dan dalam proses tersebut melahirkan intrik politik, pembunuhan karakter maupun agitasi propaganda atau bisa lebih di kenal dengan perang urat saraf.

Perang urat saraf atau psychological war adalah suatu proses komunikasi yang saling melakukan kegiatan propaganda antara seorang figure politik dengan figure politik lain, antara suatu kelompok dengan kelompok lain, dan antara suatu negara dengan negara lain, dengan tujuan untuk saling menekan dan menjatuhkan nama atau kelompok lain.

Apabila kita membaca definisi dari William E Daugherty dan morris janowitz mengenai perang urat saraf dalam bukunya A psychological warface casebook yang menyatakan bahwa penggunaan secara berencana propaganda dan kegiatan kegiatan lainya yang di rencanakan untuk mempengaruhi pendapat, emosi, sikap dan prilaku pihak musuh, pihak netral dan pihak kelompok asing yang bersahabat dalam rangka mendukung pencapaian sasaran dan tujuan.

Pada dasarnya perang urat saraf dalam arti luas tak lebih dari penerapan bagian bagian dari ilmu psikologi yang meliputi kegiatan kegiatan politik, ekonomi dan militer yang meliputi aspek yang menerapkan merancang propaganda dan merancang kegiatan lainya yang lebih berkaitan dengan perang politik, perang ideology, perang propaganda, perang ide, perang kata kata serta perang kecerdasan.

Apabila kita menengok kembali dinamika politik Indonesia tak berselang lama telah berlangsung pesta politik yang bersistem demokrasi yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden yang lebih bernuansa agitasi dan propaganda yang melahirkan perang urat saraf yang di mulai sebelum dan sesudah pemilihan yang begitu kerasnya dinamika politik yang terjadi hingga menyebabkan perpecahan di antar kelompok di masyarakat.

Maka dalam hal ini tentu cara ini tidak begitu baik karna dengan propaganda dengan, segala kedustaan, penjungkir-balikan fakta, rumors dan fitnah adalah halal belaka yang melahirkan perang urat saraf, dan jika perang urat saraf dikaitkan dengan sudut pandang propaganda maka menurut Professor  Raliby Kalau propaganda dihadapi pula dengan propaganda, dunia ini akan makin centang perenang. Dengan propaganda, orang dapat menciptakan “surga”, namun dengan propaganda juga orang dapat menciptakan “neraka” di tengah sebuah komunitas. Maka dalam hal ini jauhilah kegiatan yang bernuansa agitasi dan propaganda yang bisa melahirkan perang urat saraf yang notabene akan menyebabkan perpecahan diantara kelompok masyarakat atau negara.

Dalam perkembangan  bangsa-bangsa di dunia maupun kerajaan-kerajaan didunia di jaman kuno dimana mana para pemimpin-pemimpin bangsa dan kerajaan ataupun jenderal-jenderal militer mereka dalam segala aspek peperangan baik militer, politik dan ekonomi mereka semuanya menggunakan strategi perang urat saraf ini.

Kita dapat mengetahui bagaimana seorang Jengis Khan seorang pria yang buta hurup, seorang laki-laki keturunan petani miskin mongolia tetapi dapat menjelma menjadi seorang kaisar terbesar sepanjang masa yang mana kekuasaannya membentang dari asia sampai erofa menggunakan cara perang urat saraf ini.

Sebelum ia dan pasukannya bertempur secara face to face.yang mana di kisahkan dalam kitab-kitab literatur-literatur sejarah modern maupun kuno sebelum bertempur dengan pihak musuh. Jengis Khan terlebih dahulu menyelundupkan dan menanamkan orang-orang Nya ke dalam pihak musuh dengan tugas untuk melaksanakan infiltrasi maupun desepsi dalam pasukan musuh yang mana tugas orang-orang Jengis Khan yang melakukan infiltrasi tersebut adalah melakukan propaganda terhadap pasukan musuh yang tujuannya untuk melemahkan mental serta kepercayaan diri pasukan musuh sehingga pasukan musuh merasa ketakutan serta mentalnya jatuh dan tidak mempunyai semangat bertempur lagi.

Perang urat saraf diterapkan dalam berbagi bidang militer, politik dan ekonomi dibandingkan dalam bidang politik dan ekonomi. Perang urat saraf dalam bidang militer mempunyai kekhasan tersendiri. Hal ini disebabkan oleh fungsinya mendukung gerakan militer yang merupakan adu kekuatan secara fisik dalam bentuk bunuh membunuh. Oleh karena itu, sasarannya di klasifikasikan menjadi tiga kelompok : Pihak musuh yang diutamakan, pihak yang bersikap netral dan pihak yang bersikap bersahabat. Pengklasifikasikan sasaran ini bukan tidak mungkin diterapkan juga dalam perang urat saraf dalam bidang politik maupun ekonomi.meliputi : Pihak lawan,Pihak yang bersimpati,Pihak yang bersikap tidak peduli/apatis.Secara lebih luas perang urat saraf ini tidak hanya di klasifikasikan kedalam tiga bentuk saja (militer, politik, ekonomi). Dalam bidang lain juga terjadi perang urat saraf.

Dalam bidang Hukum misalnya sering terjadi perang urat saraf antara penggugat dan tergugat untuk mempengaruhi jaksa dan hakim.Dalam bidang olahraga misalnya,sepakbola bagaimana seorang pelatih contohnya pelatih Real Madrid Jose Mourinho sering melancarkan perang urat saraf terhadap tim lawannya atau terhadap pelatih atau pemain lawan atau juga terhadap wasit maupun suporter lawan.Dalam bidang Ideologi kita juga sering menyaksikan perang urat saraf antara paham satu dengan paham lain yang mana.mereka saling klaim ajaran maupun paham mereka yang paling benar.Dalam bidang sosial budaya maupun seni serta pariwisata dan bisnis perang urat sarap juga ada.

Dengan demikian jelaslah bahwa perang urat saraf erat sekali antara korelasi dan tujuannya.yang mana seluruhnya mempunyai kesamaan tujuan ,yakni sama-sama untuk mencapai kemenangan dan sama-sama untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku sasaran yang dituju baik perorangan maupun kelompok tetapi dalam hal-hal tertentu ada perbedaan-perbedaan tertentu. perubahan sikap pendapat dan perilaku musuh dalam peperangan tidak akan sama dengan perubahan sikap, perilaku dan pendapat musuh dalam bidang politik dan ekonomi. Demikian juga akan terdapat perbedaan antara sikap, pendapat dan perilaku pihak musuh dengan perubahan siakap pendapat dan perilaku pihak netral dan pihak yang bersimpati. Untuk itu, tujuan dan hakikat perang urat saraf adalah untuk mencapai kemenangan.

Cara-cara melakukan kegiatan perang urat saraf dengan menerapkan ilmu psikologi merancang propaganda dan merancang kegiatan-kegiatan lainnya akan sangat berbeda antara bidang yang satu dengan bidang yang lainnya, antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya. Caranya harus disesuaikan dengan tujuan dan tujuan harus disesuaikan dengan sasaran. Dan dalam operasionalnya agar efektif tentu harus didukung oleh teknologi terutama teknologi media elektronik : Televisi,internet dll. yang mampu mencapai sasaran dalam jumlah besar dan secara serentak.

Sumber :
http://politik.kompasiana.com
http://mbahjamrong45.blogspot.com