Senin, 20 Januari 2014

Berpikir positif Sangat Penting Banget Bro! Just Do it


Berpikir positif adalah cara berfikir secara terbuka dan melihat segala sesuatu selalu memberi hikmah bagi pengalaman hidup. Sebaliknya, seorang yang berfikir negatif hanya merekam gambar kelam dari setiap kejadian atau keburukan pada seseorang maupun alam.

Di musim penghujan bulan Januari 2014 ini, warga di kota Jakarta dan beberapa daerah lainnya disibukkan dengan urusan banjir yang telah menenggelamkan rumah, jalanan, harta benda dan mengganggu aktifitas perekonomian. Tidak hanya rumah penduduk bahkan industri-indutsri pun menanggung banyak kerugian karena berbagai aspek banyak yang terkendala akibat banjir.

Apabila kita berpikir positif dari banjir di negeri ini adalah banyak orang yang peduli dan mau mengeluarkan bantuannya berupa keperluan korban banjir. Begitu juga dengan orang kaya dengan rumah mewah yang terkena banjir yang dulunya tidak kenal orang sekitar, kini mau bersahabat karena butuh pertolongannya.  

Demikian halnya dengan gambaran pikiran negatif; pikiran yang hanya merekam gambar kelam dari setiap kejadian. Kita takkan mendapati warna-warni kehidupan, karena cahaya ditangkap sebagai kegelapan. Untuk itulah, mengapa kita disarankan untuk selalu melihat segala sesuatunya dengan kacamata positif. Apalagi jika disadari, bahwa segala sesuatu di muka bumi ini berada dalam kendali Tuhan Yang Mahakuasa.

Jika kita memahami dan mengaplikasikan ajaran Islam, niscaya kita akan menyadari bahwa Islam adalah ajaran yang sangat sempurna (syamil). Islam memberikan guideline kepada umatnya dalam setiap sudut kehidupan ini. Dalam melihat permasalahan, Islam mengajarkan untuk melihatnya dari sudut pandang positif. Islam mewajibkan umatnya untuk selalu berpikir positif. Dalam Islam, hal tersebut kita kenal dengan istilah khusnudhon.

… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,  padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 216)

Dalam kehidupan kita sehari-hari, orang sering mengatakan, “Pasti ada kebaikan (hikmah) di balik kejadian ini,” atau, “Ini merupakan berkah dari Allah SWT.” Biasanya, banyak orang mengucapkan ungkapan-ungkapan tersebut tanpa memahami arti sebenarnya atau semata-mata hanya mengikuti kebiasaan masyarakat yang tidak ada maknanya. Kebanyakan mereka gagal memahami arti yang sebenarnya dari ungkapan-ungkapan tersebut atau bagaimana pemahaman itu dipraktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada dasarnya, kebanyakan manusia tidak sadar bahwa ungkapan-ungkapan tersebut tidak sekadar untuk diucapkan, tetapi mengandung pengertian yang penting dalam kejadian sehari-hari.

Faktanya, kemampuan berpikir positif untuk melihat kebaikan dalam setiap kejadian, apa pun kondisinya baik yang menyenangkan maupun tidak merupakan kualitas moral yang penting, yang timbul dari keyakinan yang tulus akan Allah SWT, dan pendekatan tentang kehidupan yang disebabkan oleh keimanan. Pada akhirnya, pemahaman akan kebenaran ini menjadi sangat penting dalam menuntun seseorang tidak hanya untuk mencapai keberkahan hidup di dunia dan akhirat, tetapi juga juga untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tak akan berakhir.

Tak ada seorang pun yang kebal terhadap segala peristiwa. Biasakanlah untuk berpikir positif melihat bahwa pada akhirnya ada suatu kebaikan dalam sebuah peristiwa yang pada awalnya terlihat merugikan. Meski demikian, seseorang perlu ingat bahwa ia tidak akan selalu dapat mengetahui maksud sebuah peristiwa adalah sesuatu yang merugikan. Hal ini dikarenakan kita tidak selalu beruntung dapat melihat sisi positif yang muncul. Mungkin juga Allah hanya akan menunjukkan maksud keilahian-Nya di akhirat nanti. Karena alasan itulah, yang harus dilakukan oleh orang yang ingin menyerahkannya pada takdir Allah dan memberikan kepercayaannya kepada Allah adalah menerima setiap kejadian itu—apa pun namanya—dengan keinginan untuk mencari tahu bahwa pastilah ada kebaikan di dalamnya dan kemudian menerimanya dengan senang hati.

Dengan demikian, berfikir merupakan sebuah proses cara pandang seseorang terhadap suatu obyek, baik itu nyata ataupun tidak, yang kemudian menghasilkan penilaian apakah obyek itu positif atau negative. Banyak hal tentunya yang dapat mempengaruhi hasilpenilaian tersebut, antara lain, yang bersifat internal; suasana hati, pemahaman dan penafsiran suatu informasi yang tidak lengkap, peristiwa yang dialami seseorang dalam kehidupan yang mendorong adanya pergeseran cara pandang terhadap sesuatu/orang lain. Yang bersifat eksternal antara lain faktor tingkat pendidikan, budaya, ekonomi, dan lain-lain

Sumber : Http://ponpesdaarettaqwa.blogspot.com
                 http://rizanurfikri.blogspot.com
                 http://butikaini.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar