Oleh Mochamad Purnaegi Safron
Bisnis Intelijen berguna untuk meninjau bagaimana informasi internal dan informasi eksternal institusi atau perusahaan secara autentik, sehingga dapat menggerakkan strategi-strategi bisnis, melaui proses pengambilan keputusan yang handal, baik ketika melakukan perencanaan, pengorganisasian maupun pada tahap implementasi dan pengendalian, sehingga institusi atau perusahaan mampu memenangkan persaingan bisnisnya di era manajemen.
Bisnis Intelijen berguna untuk meninjau bagaimana informasi internal dan informasi eksternal institusi atau perusahaan secara autentik, sehingga dapat menggerakkan strategi-strategi bisnis, melaui proses pengambilan keputusan yang handal, baik ketika melakukan perencanaan, pengorganisasian maupun pada tahap implementasi dan pengendalian, sehingga institusi atau perusahaan mampu memenangkan persaingan bisnisnya di era manajemen.
Menurut
Richard Coombs Intelijen Bisnis adalah sebuah alternatif
terminologi bagi Competitive Intelligence. Definisinya adalah
kegiatan-kegiatan monitoring lingkungan eksternal sebuah perusahaan untuk
mendapatkan informasi yang relevan bagi proses pembuatan kebijakan perusahaan
tersebut. (Richard Coombs ,Competitive intelligence handbook. University
Press ofAmerica, Bab I).
Edward
David (2000)
berpendapat bahwa evolusi Sistem Informasi Eksekutif dan DSS telah berkembang
menjadi konsep Business Intelligence (Intelejen Bisnis), yaitu
suatu cara untuk mengumpulkan, menyimpan, mengorganisasikan, membentuk ulang,
meringkas data serta menyediakan informasi, baik berupa data aktifitas bisnis
internal perusahaan, maupun data aktifitas bisnis eksternal perusahaan termasuk
aktifitas bisnis para pesaing yang mudah diakses serta dianalisis untuk
berbagai kegiatan manajemen.
Istilah
”Intelejen Bisnis” mengandung arti melakukan kegiatan penyelidikan dalam
dunia bisnis dengan menggunakan konsep-konsep dan metode dunia inteljen militer
yang diaplikasikan dalam dunia bisnis secara sistematis dan berdasarkan
kaidah-kaidah ilmiah, serta dilakukan secara terbuka, berbeda dengan
istilah ”spionase bisnis” yang kegiatan penyelidikannya dilakukan secara rahasia,
ilegal dan tertutup, misalnya pencurian data penting di perusahaan tertentu.
Dengan Business
Intelligence, manajemen akan mendapatkan informasi yang berkualitas dari
kegiatan bisnisnya secara tepat waktu, akurat dan reliabel melalui saluran
komunikasi data, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan yang penting dan bersifat strategis, seperti tujuan
jangka panjang perusahaan, pengembangan perusahaan serta tujuan khusus yang
akan dicapai perusahaan, Semakin tinggi tingkat kompetisi antar perusahaan,
maka peranan Business Intelligence menjadi semakin penting.
Aktifitas
Bisnis Intelejen
Business
Intelligence menyakut
berbagai aktifitas diantaranya;
·
Studi
perusahaan pesaing produk sejenis dan strategi memenangkan persaingan.
·
Mengelola
informasi mengenai data statistik pelanggan potensial, area potensial, kondisi
ekonomi, sosial budaya dan politik lingkungan dunia usaha.
·
Pengamatan
daerah operasi bisnis untuk kepentingan strategis perusahaan untuk
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal perusahaan.
·
Analisa
Pasar mengenai jumlah dan area peredaran produk yang diminati oleh pelanggan,
ancaman dan peluang yang ada, masa depan produk, tendensi pasar dll.
Cliff
Nelson (1997) dari PT.
Oracle Indonesia menjabarkan prinsip-prinsip Business
Intelligence dibangun berdasarkan
karakteristik-karakteristik baru, yaitu:
Keterbukaan: Kemajuan
konsep-konsep bisnis seperti E-Commerce, E-Business atau E-Government,
menuntut adanya peningkatan nilai keterbukaan informasi, salah satunya
disebabkan oleh pemanfaatanWorld Wide Web (WWW) di
dunia internet yang berdampak pada tuntutan bagi para pimpinan perusahaan untuk
senantiasa menyajikan dan sekaligus melindungi kepemilikan informasi rahasia
perusahaan, melalui aplikasi-aplikasi teknologi yang tepat guna. Selain itu
juga dapat membantu manajemen puncak untuk menggunakan Business
Intelligence dengan cara tak terbatas dalam menjalankan manajemen
bisnis sehari-hari. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pelanggan dan pengguna
internet di Indonesia yang pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 800.000
pelanggan dan 7.550.000 pengguna, dengan dukungan sekitar 135 ISP (Internet
Service Provider) – sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia)
Sensitivitas
Waktu : Dengan
diimplementasikan konsep on-line computing dilingkungan
perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya, maka kebutuhan akan informasi
menjadi bersifat peka waktu (time-sensitive). Seperti inilah yang
dituntut oleh seorang pimpinan perusahaan modern untuk mengelola
rangkaian entitas bisnis, karena eratnya relevansi waktu dengan informasi
operasional yang akurat dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Ketepatan: Dengan
mengaplikasikan prinsip-prinsipBusiness Intelligence dalam
sebuah computer networkdiperlukan ketepatan data atau
informasi, baik yang bersumber dari internal maupun dari eksternal perusahaan,
sehingga sangat dimungkinkan suatu perusahaan benar-benar dengan mudah
mengekstraksi informasi secara on-line dengan tepat,
seperti prakiraan penjualan, logistik dan manajemen mata rantai suplai,
tingkah laku dan kepuasan konsumen, analisa biaya dan manajemen finansial,
perencanaan sumberdaya manusia dan pengembangan produk.
Saling
Ketergantungan : Untuk
benar-benar efisien dan terdepan dalam persaingan bisnis, para pemimpin bisnis
perlu untuk mengikuti perkembangan di sekitar perusahaannya. Bukan hanya
perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan sendiri, tetapi juga perkembangan
di luar perusahaannya, termasuk di dalamnya mitra bisnis, pelanggan dan
pemasok. Dengan adanya tingkat ketergantungan tersebut, manajemen puncak perlu
menjaga mitra bisnis mereka dalam suatu extended enterprise, yang
selalu mengikuti segala gerakan-gerakan strategis yang menentukan arah bisnis.
Tipe Data
: Pandangan tradisional,
bahwa informasi korporat kebanyakan berbasis teks (text-based)merupakan
pandangan yang sudah usang, karena kenyataan yang ada saat ini pangkalan data
atau Data Warehousing di suatu perusahaan tidak dibatasi hanya
berupa data tekstual, akan tetapi terdiri dari berbagai tipe data dengan format
yang berbeda, seperti video, audio, tekstual dan data
spasial. Hal ini tentu meningkatkan kekayaan informasi dari
manajemen informasi perusahaan dan sejalan dengan tuntutan dalamBusiness
Intelligence, karena keberadaannya telah memperluas batas-batas analisa dan
presentasi data untuk mendukung sistem informasi eksekutif, apalagi data
multimedia tersebut ditampilkan dengan berbasis internet. Oleh karena itu para
desainer Business Intelligence System perlu mewaspadai
perkembangan ini, agar Executive information layer dapat
memanfaatkan beragam tipe data tersebut dan menggunakannya untuk meyakinkan
dalam proses pengambilan keputusannya.
Inteligensi Bisnis (IB) adalah
sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi
informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis.
Teknologi IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat
besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat
kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan
interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan
yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan
wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan
stabilitas jangka panjang.
Teknologi IB
menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis.
Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan,
pemrosesan analisis daring, analitis, penggalian data, penggalian
proses, pemrosesan kejadian kompleks, manajemen performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks,
analitis
prediktif dan analitis
preskriptif.
IB dapat
digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi
sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk.
Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih
luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan data yang
didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data
dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data
internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan
gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi"
yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun.
Sumber :
http://www.etunas.com/
http://id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar